BEATA MARIA HELENA STOLLENWERK
KEMULIAAN BAGI ALLAH
KEUNTUNGAN BAGI SESAMA
BEBAN BAGI DIRI SENDIRI
Bertolak dari motto hidupnya,
sesungguhnya Maria Helena menyatakan sikap penyerahan diri secara total akan
kehendak Allah, dan mempercayakan seluruh hidupnya dalam terang dan bimbingan
Allah Roh Kudus. Karena itu, marilah kita merefleksikan tiga dimensi utama dari
motto Beata Helena yakni; ‘‘KEMULIAAN, KEUNTUNGAN, DAN BEBAN”
Kita dapat merasakan betapa lamanya
waktu Ia menunggu untuk menjadi suster Missi dirumah missi Style, yang pastinya ada harapan besar dari Beata yang satu ini. dengan itu kita di arahkan dalam
refleksi ini untuk melihat apa di balik tiga kata ini bagi seorang Maria
Helena. Hal pertama adalah KEMULIAAN; yang berarti "Memuliakan`` dan itu berarti memberi
kemuliaan. Kata kemuliaan , seperti yang terkait dengan
Allah dalam Perjanjian Lama, itu disertai dengan gagasan kemegahan Allah.
dan dalam Perjanjian Baru, kata ini berarti "martabat, kehormatan,
pujian, dan penyembahan. Dan bila kita Menyatukannya kedua unsur ini, kita dapat melihat dan
merefleksikan bahwa memuliakan Allah berarti mengakui kebesaran-Nya dan
menghormati-Nya dengan memuji dan menyembah-Nya, karena Dia hanya satu-satunya Allah
yang pantas dan seharusnya dipuji, dihormati, dan disembah. Melihat itu, sejenak berefleksi bahwa Kemuliaan
Allah merupakan esensi dari sifat-Nya, dan bila kita memuliakan-Nya berarti kita
mengenali esensi ini. Dan itulah yang di lakukan Maria Helena Stollenwerk. Dia melihat,
merasakan, dan mengenal apa itu kemuliaan. Disini di arahkan untuk melihat
bahwa persembahan diri kita kepada Allah adalah ketika kita mendekati-Nya dalam
kemegahan atau keindahan akan kekudusan-Nya dalam penghayatan kaul-kaul suci
kita. Seperti Helena Ia Memuliakan Tuhan dengan taat sebagai permaisuri surgawi dalam
penyerahan dirinya yang total.
Yang kedua adalah KEUNTUNGAN; dalam
konteks ini, marilah kita melihat keuntungan mendasar yang Helena ingin
tunjukan. Yang pastinya bukan kebahagiaan sementara yang ia beri untuk orang
lain. Disini kita dapat melihat, bahwa disaat dia meyerahkan diri untuk
memuliakan Bapa, disitu ia menjadi berkat secara total kepada sesamanya seperti kata formator waktu di novisiat bahwa Hidupmu harus menjadi berkat bagi orang lain(Sr. Aloisia Teti,SSpS). Dan kita bisa merasakan bahwa dalam hal ini Helena tak lupa berjalan bersama ROH KUDUS. Bertolak dari kata Keuntungan, Helena ingin
mengarahkan kita untuk membuka hati dan berjalan pula bersama gerakan Roh Allah yang senantiasa
mendorong kita dalam bertindak di setiap kegiatan misioner yang sesungguhnya yang perlu diutamakan dalam segala aspek. Dengan itu kita diarahkan untuk melihat bahwa
keselamatan sesama yang menjadi tujuan paling utama kita.
Pada kata terakhir ini marilah kita membuka diri untuk mengerti dan memahaminya. mungkin bisa menjadi sebuah tantangan bagi kita atau mungkin bisa menjadi conth bagi kita. dan kata ini adalah , BEBAN;
disini kita diarahkan untuk melihat beban mendasar yang Maria Helena ingin
tunjukan bagi kita pengabdi-pengabdi Roh Kudus. Marilah kita letakan dua konsep
teologis ini untuk mengerti Beban apa yang sesungguhnya Helena maksudkan dalam moto
ini. Konsep pertama adalah MENOLAK DIRI atau
dengan kata paling bersahabat ``Menyangkal Diri`` disini Helena membawa kita
untuk memahami dan berefleksi bahwa kita tidak hidup untuk diri kita sendiri tetapi untuk
Kristus; karena itu keinginan kitalah sebagai beban yang harus ditekan,
sebab kita tidak harus melakukan kehendak kita melainkan kehendak Allah. Mari
kita masuk dalam dasar biblis dengan teks Rasul Paulus yang memberi kita contoh
dengan jelas tentang hal ini: “ Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku
sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan
hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam
Anak Allah yang telah mengasihi aku dan
menyerahkan diri-Nya untuk aku. ”(Galatia 2:20). Perhatikan bahwa semua
keinginan daging kita harus disalibkan bersama Kristus.
Dan Konsep kedua adalah MENGIKUTI TUHAN;
disini kita di ajak untuk kembali kepada penyerahan diri secara total dan utuh dari
Maria Helena stollenwerk. Dalam refleksi ini, kita di beri pilihan untuk
mengambil bagian dari salib Tuhan itu sendiri sebab bukankah sebagai seorang
misionaris haruslah memikul beban dan berjalan,....ya,,,,, Salib seorang
misionaris harus dipikul dan dinjadikan sebagai bagian hidup kita sebagai
pengabdi roh Kudus. Sebab ini akan senada dengan apa yang dikumandangkan dalam
motto ibu kita tercinta Maria Helena Stollenwerk.”KEMULIAAN BAGI ALLAH, KEUNTUNGAN
BAGI SESAMA & BEBAN BAGI DIRI SENDIRI”
Di balik tema yang indah ini, dan
bertolak dari refleksi kita di atas, mari kita lihat ada apa di balik ketiga
kata yang kita refleksikan sejauh ini. Ada ALLAH, SESAMA dan DIRI SENDIRI. Bukankan
tiga hal mendasar inilah yang paling utama dalam missi kita? karena itu saya perlu menyadari bahwa sampai saat ini saya berada disini karena ALLAH untuk ALLAH dan kepada ALLAH dengan sebuah tujuan dari ALLAH sendiri!, Lalu saya bisa bertanya apa tujuan yang dimaksud Allah! Kalau
bukan untuk SESAMA? Lalu bila saya membalik pertanyaan ini, apakah ini menjadi
BEBAN? Ini lanjutan refleksi bagi kita di pesta Ibu kita Maria Helena
Stollenwerk.
Dan mungkin lebih berkesan, marilah
kita melihat Hidup Helena sebagai motivasi. yakni Bekerjalah dalam kebun anggur
Tuhan dan janganlah menjadi jenuh, bekerjalah sesuai kemampuanmu untuk
keselamatan orang-orang yang diserahkan kepadamu, Itulah mandat misi yang
sebenarnya diberikan kepada kita sejak awal. Allah yang berkarya dalam diri
hamba-Nya ibu Maria Helena memandatkan kepada kita suatu tugas yang harus kita
embani, yaitu mengarahkan hidup dan segala usaha kita kepada kemuliaan Allah
yang lebih besar serta keselamatan jiwa-jiwa. Jika ditelusuri lebih dalam,
sebenarnya kerinduan terdalam Helena sejak awal petualang dalam proses
pencarian sampai pada tahap penantian selama betahun-tahun bekerja sebagai
pembatu dirumah misi Style karena ingin bermisi untuk melayani orang-orang
kecil di Cina. Kerinduan terdalam yang
tidak bisa dibendungi oleh apapun yaitu ingin bermisi di Cina. Suatu keinginan
diluar batas kemungkinan pada zaman itu. sangat disayangkan juga bahwa
kerinduan dan semangatnya untuk ke misi tak pernah tercapai, namun satu hal
yang pasti yaitu semangat misionernya tak pernah padam, hal ini terbukti dengan
sangat jelas melalui kata-katanya:”kita adalah
suster-suster misi, dan panggilan seorang suster misi adalah mengorbankan diri demi kemuliaan Allah
dan keselamatan jiwa-jiwa yang tak dapat mati”. Keyakinan teguh inilah
yang membuat Helena taat penuh pada kehendak Allah...’’’’BERCERMINLAH PADA
FIGUR SEDERHANA INI DALAM SEMANGAT PENYERAHAN DIRI DAN SEMANGAT MISIONER....
Salam dalam kasih Allah Roh Kudus
BeingPetrosa, SSpS
NaatAdhel,SSpS